Freight Melambung, Hiro Handelaar Tawarkan Solusi

Para eksportir Tanah Air tengah bersiap menyikapi Tahun Baru Tiongkok yang bakal berdampak pada biaya pengiriman peti kemas. Pasalnya, biaya pengiriman peti kemas naik hampir empat kali lipat untuk rute Tiongkok-Eropa sejak awal November 2020.

Dilansir dari Channel News Asia, ekonom UniCredit Bank Andreas Rees menuturkan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh melonjaknya permintaan produk manufaktur Tiongkok, terutama peralatan medis selama keadaan darurat kesehatan global Covid-19, dan barang-barang konsumen lainnya.

Adapun harga pengiriman peti kemas dari Tiongkok ke Eriopa menjadi 7.827 dolar AS pada Jumat pekan lalu. Sementara, pengiriman peti kemas dari Tiongkok ke pantai barat Amerika Serikat nyaris melonjak tiga kali lipat sejak akhir Mei 2020 menjadi 4.286 dolas AS.

Direktur PT Hiro Handelaar Indonesia Eva Fauzia dalam keterangan persnya mengatakan, salah satu faktor melambungnya biaya pengiriman peti kemas dapat dipandang sebagai momentum untuk mendorong performa ekonomi Indonesia.

“Ini good problem. Ketika konsumen di belahan dunia lainnya sudah mulai mengalokasikan belanja untuk kebutuhan sekunder dan lainnya, negara-negara produsen maupun raw seperti Indonesia bisa meningkatkan produksi dan penjualan. Kondisi itu tentu menjadi salah satu indikator ekonomi yang mulai menggeliat,” kata Eva, Senin (8/2).

Terkait biaya pengiriman yang melambung mencapai sekitar 300% – 400%, Eva menjelaskan, hal ini telah memukul banyak pihak termasuk perusahaannya yang bergerak di bidang forwarder.

“Kami akui UMKM terdampak karena daya tawar pelaku UMKM yang tidak terlalu diuntungkan akibat keterbatasan modal sehingga daya tawar tidak terlalu baik. Namun, sebagai forwarder, kami berupaya maksimal menjadi jembatan untuk mempertemukan dua kepentingan yang tidak merugikan salah satu pihak,” kata Eva.

Sumber: www.medcom.id